About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Monday, November 8, 2010

JUDUL LAGU : MARS DIBOPISS
CIPTAAN: Rikky Kroto
Vocal: Amir
CARA AKTIVASI RBT :


Dengan menggunakan Lagu Mars Relawan Dibopiss untuk nada sambung pribadi.
Anda telah berpartisipasi untuk program sosial dan kemanusiaan.


No Kode RBT Provider Cara Aktivasi dengan SMS Kirim ke
1. 1210932 TELKOMSEL Ketik : RING (spasi) SUB (spasi) Kode Lagu 1212
2. 1210932 INDOSAT Ketik : SET (kode lagu) 808
3. 1210932 EXCELCOM Ketik : (kode lagu) 1818
4. 1210932 ESIA Ketik : RING (spasi) Kode Lagu 888
5. 1210932 FLEXI Ketik : RING (spasi) SUB (spasi) Kode Lagu 1212
6. 1210932 3 (Three) Ketik : RBT (spasi) Kode Lagu 1212
7. 1210932 AXIS Ketik : ON (spasi) Kode Lagu 333
8. 1210932 SMART Ketik : (kode lagu) 2525
9. 1210932 CERIA Ketik : RING ON (spasi) Kode Lagu 234

Sunday, September 13, 2009

Izza Ahsin Sidqi

Mungkin di antara pembaca terasa asing mendengar nama diatas yang sengaja saya tampilkan sebagai judul tulisan. Siapa sebenarnya figur Ihza Ahsin. pengamat politik, pengamat ekonomi, profesor, wartawan atau apa dan siapa ia?. Izza adalah seorang anak (yang sekarang berusia 17 tahun) yang berani berontak, keluar dari pakem dan bukan anak yang biasa. Di usia 15 tahun ia telah menetapkan tekadnya untuk tidak melanjutkan sekolah. Baginya sekolah adalah penjara yang menyesakkan, dan membuatnya tidak bisa menjadi dirinya sendiri.



Pengalaman sekolah yang tidak menyenangkan seringkali masih dialami siswa di seluruh Indonesia. Tamparan, pukulan atau kalimat-kalimat yang merendahkan masih sering dikeluarkan sebagai ‘hadiah’ bagi murid yang tidak selesai (bisa) mengerjakan tugas. Guru seolah-olah menjadi pengganti Tuhan ketika berada di kelas. guru berhak menghukum, memaki bahkan memukul seorang anak jika ia tidak dapat mengerti instruksi yang diberikan.

Izza -begitu ia biasa dipanggil- menemukan sesuatu yang sangat disenangi. Ia sangat senang membaca berbagai macam buku. Novel, agama, ilmu pengetahuan, filsafat dan banyak buku lainnya seperti sebagai sepotong roti baginya. Hal itu bisa dimaklumi karena orang tua izza juga merupakan pendidik. Ada sekitar 600 buku lebih yang diberikan orang tua izza kepadanya. Dari kesenangannya membaca itulah ia akhirnya menetapkan cita-citanya menjadi penulis besar dunia.

Tekadnya untuk menjadi penulis semakin besar hingga akhirnya saat ia duduk di bangku SMP dengan berani ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah. Bagai mendapat petir di siang bolong, orang tua izza tidak dapat menerima keputusan anaknya (walaupun sebenarnya orang tuanya juga kecewa dengan sistem pendidikan di indonesia). Berbagai upaya dilakukan agar izza mau kembali bersekolah, bahkan tidak jarang terjadi pertentangan antara orang tua dan izza.

Nabi Muhammad, Einstein, Thomas A. Edison, Bill Gates adalah tokoh-tokoh yang tidak pernah menempuh pendidikan formal. Tetapi apa yang dialami oleh tokoh-tokoh tersebut sungguh luar biasa. Nabi Muhammad dengan semangat dan tekadnya mampu membuat Islam berjaya di sepertiga wilayah dunia, Einsten yang tidak menyukai matematika mampu menciptakan rumus relativitas yang konon sampai saat ini hanya mampu dipahami oleh 12 orang, Thomas A. Edison memberikan kontribusi besar sehingga bumi ini tidak berselimut gelap, dan Bill Gates menjadi orang terkaya di dunia berkat keinginan kuat untuk membawa komputer di setiap rumah di seluruh dunia. Hebatnya tokoh-tokoh yang disebutkan tidak pernah mengenyam pendidikan formal seperti sekolah, kalaupun pernah tidak sampai selesai. Hal ini menjadi contoh sekaligus argumen bagi Izza kepada orang tuanya. Bahwa keberhasilan dan kebahagiaan dapat diraih tanpa harus bersekolah. Sekolah hanya menciptakan pribadi yang pragmatik (setelah lulus SD lanjut ke SMP kemudian SMA dilanjutkan ke Perguruan Tinggi, S2, S3, bekerja dan selesai). Belajar bagi Izza tidak hanya wajib 9 tahun, 13 tahun atau 16 tahun. Pendidikan baginya wajib berjalan sepanjang hayat. Konflik yang mendera batin Izza selama 12 tahun akhirnya berbuah seiring dengan luruhnya hati orang tuanya. Dengan bijak, orang tuanya akhirnya memberanikan diri untuk mengizinkan anaknya tidak sekolah. Read, Write, Imagine adalah sebuah trilogi karya perdana Izza. Ia masih memiliki keinginan untuk menciptakan sebuah karya tulis yang memiliki pengaruh kepada pembaca di seluruh dunia.

Tulisan di atas bukan berarti kampanye untuk bersama-sama menolak sekolah. Tetapi bahwa apa yang dialami oleh Izza kiranya dapat menjadi hikmah bagi banyak pihak. Terutama bagi Orang tua yang sudah selayaknya tidak lagi memaksakan kehendaknya kepada anak dan lebih mampu untuk mengenali potensi, minat serta kelebihan anak. Pemerintah ditantang untuk dapat menciptakan kurikulum yang mencerdaskan juga memberdayakan guru yang membuat betah anak didiknya berada di dalam kelas. Karena sejatinya pendidikan mampu menggali mutiara terpendam dalam diri seorang anak. Seperti apa yang dikatakan oleh Erich Fromm; Pendidikan seharusnya membantu anak mengeluarkan pelbagai potensinya…

Dikutip dari buku: Dunia Tanpa Sekolah. Read: Bandung

Sunday, August 23, 2009

DE-5 Selayang Pandang


DE-5 adalah sebuah nama yang diambil dari unsur nama depan anak-anak ibu Nini Johan (Pembina) yang semuanya diawali dengan huruf D. Terbentuknya gabungan nama ini sebagai perwujudan rasa cinta sang ibu kepada anak-anaknya. Lalu diabadikanlah nama itu untuk menamakan gagasan mulia yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Sebuah Taman Baca DE-5

Dibantu oleh Furqon Bunyamin Husein, gagasan sederhana itu menjadi upaya mulia di tengah kehidupan masyarakat yang dilanda krisis ekonomi sosial dan budaya.

18 September 2008, menjadi hari bersejarah setelah Ibu Yessy Gusman meresmikan dengan pemotongan pita yang dililitkan pada pintu garasi.

Hadirnya para Ketua RT seperti, bapak Martono, Dartono, Sidik Rifai, Sugeng Junedi, Sanusi, Ibu Sumarni dan masyarakat RT 012 melengkapi catatan sejarah lahirnya Taman Baca DE-5 ini. Inilah moment bersejarah sebagai pertanda dimulainya cita-cita sederhana tapi mulia itu.

VISI
• Membangun pribadi anak dengan ilmu dan keterampilan sehingga menjadi pribadi
tangguh, percaya diri, berani, bertanggung jawab terhadap diri dan lingkungan.

MISI
• Memberi pengajaran berupa ilmu dan keterampilan sesuai usia
• Menyediakan sarana membaca dan buku yang berkualitas
• Melatih tampil dalam kegiatan-kegiatan publik sesuai program dan bakat.


PENDEKATAN & METODOLOGI
DE-5 adalah Taman Baca dengan kurikulum berbasis ganda meliputi akademis dan lifeskill. Pendekatan acuan diadaptasi dari metode Montessori yang menekankan proses pembelajaran dengan penciptaan atmosfir ruang belajar yang nyaman dan Gordon Dryden dengan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada integralisasi nilai bermain dan belajar.

Para peserta juga mendapat keterampilan plus dari Adela Garcia seperti kemampuan membuat tulisan sederhana dengan buku ciptaannya sendiri dan keterampilan lain yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

PROGRAM PENDUKUNG
Peserta berkesempatan mengaktualisasi keterampilan dan pengetahuan yang mereka peroleh melalui program Vistal, Visit Tour and Learn. Program ini dikemas sebagai added value terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di Taman Baca. Vistal menyajikan format baru dalam proses pembelajaran siswa dengan cara berkunjung ke suatu tempat hiburan untuk melakukan identifikasi dan menulis karangan mengenai tempat yang dikunjungi. Selain itu, Vistal juga menjadi sarana atau wadah anak-anak mengekspresikan Keterampilan yang mereka miliki seperti Story Telling, Puisi dan juga Drama.

Program Vistal akan melakukan kerjasama dengan media masa dan elektronik sehingga keterampilan yang diekpsresikan oleh perserta terekspose di masyarakat dan mendorong mereka untuk lebih memacu prestasi.


KLASIFIKASI PROGRAM

Prasekolah
Course Length : Four Months
Session : Two Sessions in a week
Class Duration : 30 Minutes
Achievement : Understanding the alphabet, learn to write and understanding Simple words.

Sekolah Dasar
Level : 1,2,3
Course Length : Four Months
Session : Two Session in a week
Class Duration : 30 Minutes
Achievement : Reading and writing of short sentences

Sekolah Dasar
Level : 4,5,6
Course Length : Four Months
Session : Two Session in a week
Class Duration : 30 Minutes
Achievement : Reading and writing of short aentences, Storytelling,puisi

Sekolah Menengah Pertama
Course Length : Four Months
Session : Two Session in a week
Class Duration : 30 Minutes
Achievement : Speech and composition

Sekolah Menengah Umum
Course Length : Four Months
Session : Two Session in a week
Class Duration : 30 Minutes
Achievement : Speech and composition

Bahan ajar: 1. The Learning Revolution, Gordon Dryden, Dr. Jeanette Vos 2. The Accelerated Learning, Dave Meier. 3. A Parent's Guide To The Montessori Class Room, Aline D. WolfD

Hari Anak Nasional 26 Juli 2009


Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2009 merupakan momentum yang paling pas untuk menumbuhkan semangat anak inonesia melahirkan karya. Momment penting itu tidak disia-siakan oleh Taman Baca DE-5 yang disresmikan oleh Hj. Bunda Yessy Gusman pada 18 September 2008 lalau itu.

Pada tanggal 26 Juli, tepatnya hari Ahad pagi Taman Baca mengadakan beberapa pertunjukkan yang boleh dibilang wah. Mengapa? Ada yang istimewa dalam perayaan Hari Anak Nasional yang baru pertama dirayakan di Taman Baca itu. Anak-anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP meluncurkan cerpen yang ditulisnya. Peluncuran cerpen tersebut dihadiri oleh Hj. Bunda Yessy Gusman, Buddy Ace, Pemred Koran Slank, Himaka Library Care, Perpumda Kodya Jakarta Selatan, Lurah Pela mampang, Tokoh Masyarakat setempat dan tidak ketinggalan pula, Pembina Taman Baca-Hj. Nini Johan.Hari istimewa itu juga diisi dengan pembacaan pidato dalam Bahasa Inggris oleh Dela Moris Lola Hamasee yang berjudul "The Children's hope to The Parents.

Keberadaan Taman Baca DE-5 di tengah masyarakat belum genap satu tahu. Namun di usianya yang masih tergolong muda itu, Taman Baca DE-5 mampu melahirkan penulis muda. Melahirkan penulis itu tidak semudah membalik telapak tangan, artinya dibutuhkan kerja keras dan strategi pembelajaran yang efektif. Apa lagi keberadaan Taman Baca DE-5 yang boleh dibilang masih bau kencur.

Saat ditanya oleh para wartawan yang hadir pada saat peluncuran tersebut, Pengurus Harian Taman Baca DE-5, Furqon Bunyamin Husein mengatakan bahwa pola pembinaan Taman Baca terhadap anak didiknya adalah mengacu pada sebuah buku Revolusi Belajar yang ditulis oleh Gordon Dryden.

Saturday, August 22, 2009

Penulis Cilik Lahir dari DE-5


Menulis bagi kebanyakan orang merupakan pekerjaan yang masih dianggap sulit. Apalagi bagi anak-anak. Menulis merupakan pekerjaan yang ringan tapi melelahlan. Itulah pendapat kebanyakan kita sementara ini.

Namun berbeda dari pendapat umum seperti di atas itu, Taman Baca DE-5 justeru melahirkan penulis cilik yang masih berusia SD dan SMP. Mereka adalah Dela Moris Lola Hamasee, Mega Nadia Firi, Nuraini Puspita Damayanti dan Dewi Anngraeni. Mereka semua menulis sebuah cerpen dengan judul tersendiri. Kemudian tulisan mereka dibukukan menjadi satu kumpulan cerpen. Wah, luar biasa ya? Kita orang dewasa saja masih sulit melakukan hal itu.

Bagaimana sih, kok mereka bisa?
Awalnya, kita juga sulit untuk menulis, jawab mereka saat ditanya oleh seorang wartawan yang sempat hadir dalam peluncuran cerpen mereka bertepatan dengan Peringatan Hari Anak Nasional, 26 Juli 2009 itu. Namun, lanjut mereka, kita mendapat bimbingan dari guru di Taman Baca DE-5. Kami diminta memilih judul sendiri sesuai cerita yang kita suka. Kemudian kita kerjakan tulisan itu di rumah setiap hari. Satu hari satu halaman. Setiap minggu, tulisan kita diperiksa oleh pembimbing. Setelah dirasa cukup, pembimbing kemudian merapikan dalam bentuk yang lebih sempurna. Kami gak merasa capek. Itulah cara belajar kami menulis, lanjut salah seorang di antara mereka.Guru kami bilang, syarat untuk menjadi penulis itu ya menulis.Di Taman baca De-5 tempat kami membaca juga tersedia banyak novel dan cerpen yang bisa dibaca untuk contoh, lanjut mereka. Oh, gitu.

Menjadi Penulis dan apa saja yang kita mau, sebenarnya sangat bergantung dengan diri kita sendiri. Ini terbukti dengan apa yang teman-teman kamu lakukan. Mereka ternyata bisa menjadi penulis dengan kesungguhan menulis. Melakukannya dengan sabar dan senang tanpa rasa tertekan. Walaupun memang sangat melelahkan.

Taman Baca DE-5 menjadi tempat yang perlu kamu kunjungi sebagai sarana membaca dan menuntut ilmu. Biasakanlah membaca sehingga kamu bisa seperti mereka. Selamat kepada penulis cilik ini, semoga kalian menjadi penulis yang hebat seperti Jk. Rowling itu. //FQ

DICARI VOLUNTEER !!!!!

Taman Baca DE-5 terus mengembangkan program dan kegiatan. Hal ini dimaksud untuk tercapainya visi dan misi yang menjadi tujuan para pengelola. Selain program, pengembangan Taman Baca juga harus diikuti pula oleh pengelola dengan SDM personal yang terus meningkat.

Untuk itu, kami membutuhkan tenaga Volunteer yang kapable di bidang pengajaran bidang study matematika, bhs. Inggris dan keterampilan.

Persyaratan Volunteer
1. Berdomisili di wilayah DKI dan lebih baik di Jakarta Selatan
2. Usia maksimum 40 tahun
3. Pengalaman mengajar di bidangnya minimal satu tahun
4. Perempuan dan laki-laki
5. Tidak terlibat dalam politik praktis

Lamaran dikirim ke Taman Baca De-5
email: tamanbaca.delima@gmail.com
tb.delima@yahoo.com

Untuk informasi lebih jelas hubungi: Furqon Bunyamin, 0882 1025 1030

Thursday, August 20, 2009

Pelatihan Teknis Pengelola Taman Baca, Perpustakaan Sekolah dan Kelurahan Kota Adm Jakarta Selatan


Perpustakaan Umum Daerah (Perpumda) Kodya Jakarta Selatan menyelenggarakan Pelatihan Teknis Pengelola Taman Baca dan Perpustakaan pada tanggal 20 Agustus 2009. Acara yang sarat dengan pengetahuan dan bimbingan praktis itu sangat berguna tentunya bagi para Pengelola Taman Baca dan Perpustakaan.

Ani Nuryanti, S.Sos mengawali acara dengan sebuah laporan tentang penyelenggaraan dan kegiatan Perpumda Jaksel, yang kini disebut KPA karena adanya penambahan fungsi di bidang kearsipan. Dalam progress report tersebut Ani mengatakan bahwa Pelatihan ini bertujuan agar para pengelola Taman Baca dan perpustakaan memiliki bekal untuk memajukan perpustakaan atau taman baca yang dikelolanya. Selanjutnya, Ir. Sri, selaku kepala Perpumda Kodya Jaksel memberikan pidato mengenai kebijakan pemerintah terkait dengan kegiatan kepustakaan sebagai dasar acuan. Dalam pidatonya, beliau mengatakan bahwa beban perpumda kini tidak semata mengurus soal buku tetapi diperluas pada bidang kearsipan.

Pelatihan tersebut juga memberikan motivasi yang disampaikan oleh Drs Asikin, MR.M.Si. Motivator yang masih muda ini memberi motivasi pada peserta dengan membuka pertanyaan mengenai waktu dan kegiatan yang dilakukan para ibu dan bapa yang hadir pada pagi hari itu. Selanjutnya motivator yang mengenakan baju warna kuning tersebut memberi penjelasan tentang definisi motivasi. Beliau memberi makna motivasi dengan mengutip apa yang dikatakan oleh John Lennon, “Bagaimana aku dapat melangkah ke depan jika aku tidak tahu jalan mana yang harus ku tempuh”.

Pelatihan Teknis untuk pengelola Taman Baca dan perpustakaan sekolah tersebut dihadiri 50 peserta yang berasal dari sekolah dan taman baca yang berada di wilayah administrasi Jakarta Selatan.

Pelatihan yang menjadi program kerja Perpumda Jaksel tersebut diakhiri dengan praktek pencatatan registrasi buku perpustakaan pada sore hari.

Nama-nama Peserta Pelatihan

1. Sri Intan Purba, SMPN 12 Jakarta (0812 9596 439)
2. Zainuddin,Staf Kelurahan Pondok Pinang (0813 1752 5552)
3. Surya Gunawan,Kelurahan Jati Padang (0858 8222 8081)
4. Madinah Al-Munawwar,Kelurahan Ciganjur (0818 0806 6993)
5. Kamso,Kelurahan Bukit Duri (0913 8443 0678)
6. Rinto Pracoyo,SMP Makarya 0812 8814 2386)
7. Marsuni,Kelurahan Manggarai Selatan (021-9618 0204)
8. Sardi, SMP Islam Al-Hidayah (021-7883 3901)
9. M.Husein, Kelurahan Pasar Manggis (021-9521 1234)
10.Dian Setiawati, SMPN 3 Manggarai 021-9807 0522)
11.Suharjatmi, SMPN 218 Pasar Minggu (0811 9319 15)
12.Sri Lestari, SMPN 16 Jakarta (0813 8977 0054)
13.Tatik, Taman Baca Satelit (021-7883 3585)
14.M. Nur Amin, SMPN 46 Jakarta (021-9861 7819)
15.Widi Atmaja, SDN Kebagusan 01 Pagi Jaksel (0857 1122 6095)
16.Wagiyo, SMPN 15 Jakarta (0818 7499 14)
17.Inne Indra Suryani, Perpustakaan Percontohan Tegal Parang (0857 1564 1305)
18.Sri Wahyuningsih, SMPN 68 Cipete III/4 Cilandak (0813 1100 0751)
19.Sriwidyati, SMPN 110 Petukangan Selatan (0856 9326 2831
20.Yeni Apriliniwati, S.Si, SMPN 124 Mampang Prapatan (0813 1889 4342)
21.Furqon Bunyamin Husein, Taman Baca DE-5 Jakarta 12720 (0882 1025 1030)

Note* Peserta yang belum mencantumkan namanya, silakan kirim data
ke 0882 1025 1030